Menyusun Renstra–Renop Fakultas dan Prodi yang Berkesinambungan Berbasis AI








Menyusun Renstra–Renop Fakultas dan Prodi yang Berkesinambungan Berbasis AI

Oleh:

Sitnah Aisyah Marasabessy


Di banyak perguruan tinggi, Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Operasional (Renop) sering kali menjadi dokumen formal yang disusun hanya untuk memenuhi persyaratan akreditasi. Padahal, jika dirancang dengan tepat, kedua dokumen ini bisa menjadi kompas arah pembangunan fakultas dan program studi (prodi) secara berkelanjutan. Di era digital saat ini, pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI) mampu mengubah proses penyusunan Renstra–Renop menjadi lebih cepat, adaptif, dan berbasis data.

Mengapa Perlu Berkesinambungan?

Renstra bersifat jangka panjang (biasanya 4–5 tahun) dengan fokus pada visi, misi, dan sasaran strategis, sementara Renop bersifat tahunan dengan fokus pada implementasi kegiatan. Kesinambungan di antara keduanya memastikan bahwa setiap langkah operasional yang diambil prodi maupun fakultas benar-benar mengarah pada pencapaian tujuan besar yang telah ditetapkan. Tanpa kesinambungan, Renop akan menjadi daftar kegiatan lepas yang tidak berdampak signifikan pada capaian strategis.

AI sebagai Mitra Penyusun Strategi

Teknologi AI dapat membantu dalam berbagai tahap penyusunan Renstra–Renop, antara lain:

  • Analisis Data Akademik dan Kinerja
    AI dapat menganalisis data akreditasi, jumlah publikasi, kinerja dosen, capaian mahasiswa, hingga serapan lulusan di dunia kerja untuk menemukan gap dan peluang perbaikan.

  • Peramalan Tren
    Dengan machine learning, AI dapat memprediksi tren kebutuhan kompetensi di dunia kerja, bidang penelitian yang berkembang, dan peluang kolaborasi internasional.

  • Penyelarasan Target
    AI dapat memetakan sasaran Renstra menjadi indikator Renop secara otomatis, lengkap dengan estimasi sumber daya dan jadwal pencapaiannya.

Langkah-Langkah Penyusunan Renstra–Renop Berbasis AI

  1. Pengumpulan dan Integrasi Data
    Satukan semua data relevan (akademik, keuangan, SDM, penelitian, pengabdian) ke dalam satu dashboard digital.

  2. Analisis Kinerja Awal
    Gunakan AI untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT analysis) berbasis data historis.

  3. Perumusan Sasaran Strategis
    Tetapkan sasaran Renstra yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) dengan dukungan rekomendasi AI.

  4. Pemetaan ke Renop Tahunan
    AI membagi sasaran strategis menjadi milestone tahunan yang terukur, lengkap dengan indikator kinerja utama (IKU).

  5. Monitoring dan Penyesuaian
    Gunakan AI untuk memantau capaian real-time, memberi peringatan dini jika ada target yang melenceng, dan merekomendasikan penyesuaian rencana.

Manfaat yang Dirasakan

Pendekatan ini membawa manfaat nyata: penyusunan dokumen lebih cepat, keputusan lebih tepat karena berbasis data, dan fleksibilitas untuk menyesuaikan rencana jika terjadi perubahan lingkungan strategis. Selain itu, AI membantu menghilangkan subjektivitas yang sering muncul dalam penentuan prioritas program.

Penutup

Renstra–Renop yang berkesinambungan bukan sekadar formalitas, melainkan roadmap menuju keunggulan fakultas dan prodi. Dengan memanfaatkan AI, perguruan tinggi dapat membangun sistem perencanaan yang adaptif, presisi, dan selalu relevan dengan perkembangan zaman. Inilah saatnya dunia pendidikan tinggi bertransformasi—bukan hanya mengikuti arus teknologi, tetapi menggunakannya untuk memimpin perubahan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengatasi Kekurangan Dosen di PTS: Meng-ASN-kan Dosen Yayasan, Mengapa Tidak?

Q-A Seputar Angka Kredit Penulisan Karya Ilmiah

Buku PEMODELAN SISTEM