Refleksi 39 Tahun Sebuah PTS: Before and The Future
Oleh:
Sitnah Aisyah Marasabessy
Pembuka;
39 Tahun Bukan Sekadar Angka
Tiga puluh sembilan tahun adalah waktu yang panjang bagi sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) untuk membangun jati diri, reputasi, dan kontribusi nyata. Dalam dunia pendidikan tinggi, usia ini seharusnya menjadi masa matang—layaknya pohon yang sudah berbuah lebat, memberi manfaat bagi sekitarnya. Namun, perjalanan panjang tidak selalu linier. Ada yang berlari kencang, ada pula yang tersendat karena berbagai tantangan internal dan eksternal. Refleksi ini mengajak kita melihat ke belakang (before), memahami posisi yang semestinya sudah dicapai, dan merancang langkah nyata untuk menatap masa depan (the future) dengan percepatan pertumbuhan minimal, namun terukur.
Before: Perjalanan Panjang yang Menyimpan Banyak Pelajaran
Sejak berdiri, PTS ini telah melalui beragam fase—dari masa pionir yang penuh idealisme, masa bertahan di tengah krisis ekonomi dan persaingan, hingga masa adaptasi teknologi dan globalisasi pendidikan.
Beberapa capaian patut diapresiasi:
-
Lulusan yang tersebar di berbagai sektor, berkontribusi bagi daerah dan bangsa.
-
Jaringan alumni yang mulai solid meskipun belum dioptimalkan.
-
Akreditasi prodi dan institusi yang menunjukkan komitmen mutu, walau belum semuanya di level unggul.
-
Keberadaan dosen-dosen senior yang menjadi penjaga nilai dan tradisi akademik.
Namun, kita juga harus jujur melihat bahwa di usia ini, banyak PTS lain sudah melangkah lebih jauh: internasionalisasi kurikulum, riset berkelas dunia, publikasi bereputasi, jejaring global, serta fasilitas dan tata kelola yang modern.
Seharusnya Sudah Dicapai: Mengukur Gap
Dengan usia hampir empat dekade, setidaknya lima capaian berikut seharusnya sudah menjadi standar minimal:
-
Akreditasi Institusi Unggul sebagai bukti mutu yang diakui nasional.
-
Pengakuan Riset dan Publikasi Internasional melalui keterlibatan aktif dalam konferensi, jurnal Q1-Q3, dan kolaborasi global.
-
Jejaring Industri yang Kokoh untuk mendukung penyerapan lulusan dan transfer teknologi.
-
Ekosistem Digital Terintegrasi dalam layanan akademik, pembelajaran, dan administrasi.
-
Branding dan Reputasi Publik yang Kuat sehingga menjadi pilihan utama calon mahasiswa di wilayahnya.
Jika saat ini pencapaian-pencapaian tersebut belum sepenuhnya terwujud, berarti ada gap yang perlu diisi secara strategis.
The Future: Langkah Perbaikan dengan Percepatan Minimal
Percepatan pertumbuhan tidak selalu berarti meloncat terlalu jauh dalam waktu singkat. Yang terpenting adalah pertumbuhan konsisten dan terukur. Langkah yang bisa diambil antara lain:
-
Audit Mutu Internal yang Serius — bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar memetakan kelemahan dan peluang perbaikan.
-
Prioritaskan Kekuatan Inti (Core Competence) — fokus pada bidang unggulan yang membedakan PTS ini dari pesaing.
-
Digitalisasi Bertahap — mulai dari sistem akademik, keuangan, hingga repositori penelitian untuk efisiensi dan transparansi.
-
Penguatan SDM Dosen dan Tenaga Kependidikan — dorong studi lanjut S3, pelatihan internasional, dan kolaborasi lintas kampus.
-
Aktifkan Peran Alumni — sebagai mitra strategis dalam pengembangan jaringan, beasiswa, dan peluang kerja.
-
Branding Berbasis Capaian Nyata — membangun reputasi melalui publikasi prestasi mahasiswa, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Dengan langkah-langkah ini, pertumbuhan minimal 5–10% per tahun di bidang mutu, jumlah mahasiswa, dan capaian riset dapat dicapai secara realistis.
Roadmap 5 Tahun Percepatan Minimal PTS (Usia 39 → 44 Tahun)
Tahun | Fokus Utama | Target Capaian Minimal | Strategi & Langkah | Indikator Keberhasilan |
---|---|---|---|---|
Tahun 1 (39→40) | Audit & Fondasi Mutu | - Audit Mutu Internal komprehensif- Identifikasi gap capaian | - Lakukan AMI berbasis data- Bentuk tim perbaikan mutu- Tentukan core competence kampus | - Laporan AMI lengkap- 3 program unggulan terdefinisi- Rencana aksi 3 tahun disahkan |
Tahun 2 (40→41) | Penguatan SDM & Digitalisasi | - 20% dosen mulai studi S3- Sistem akademik & keuangan terintegrasi | - Program beasiswa S3- Implementasi LMS dan SIAKAD terpusat | - Jumlah dosen S3 meningkat- Semua layanan akademik berbasis digital |
Tahun 3 (41→42) | Branding & Jejaring | - Kemitraan aktif dengan 5 industri besar/organisasi- Branding kampus meningkat di media nasional | - Kerja sama magang & riset terapan- Kampanye publikasi prestasi mahasiswa/dosen | - 5 MoU aktif dengan output nyata- Peningkatan pendaftar mahasiswa baru ≥10% |
Tahun 4 (42→43) | Peningkatan Mutu & Akreditasi | - 50% prodi berakreditasi Unggul- Publikasi internasional dosen meningkat 30% | - Pendampingan akreditasi- Insentif publikasi jurnal bereputasi | - SK akreditasi unggul terbit- Publikasi Q1–Q3 meningkat signifikan |
Tahun 5 (43→44) | Internasionalisasi & Kemandirian | - Akreditasi institusi Unggul- Program pertukaran mahasiswa/dosen aktif | - Kerja sama internasional- Program visiting professor & student exchange | - SK Akreditasi Unggul terbit- Minimal 3 kegiatan internasional/tahun |
Penutup:
39 Tahun, Saatnya Menjadi Versi Terbaik
Refleksi ini bukan untuk menyesali yang belum tercapai, melainkan untuk menyalakan semangat perubahan. 39 tahun adalah usia matang untuk berbenah, berlari lebih fokus, dan memastikan setiap langkah membawa PTS ini menuju posisi yang seharusnya. Masa depan tidak datang dengan sendirinya; ia dibentuk oleh keberanian mengambil keputusan hari ini.
Mari menjadikan usia ke-40 nanti sebagai titik balik—dari sekadar bertahan menjadi perguruan tinggi swasta yang benar-benar unggul dan relevan bagi zaman.
Komentar
Posting Komentar