“REKTOR IDEAL: Pemimpin Transformasional untuk Unidar Ambon 2025–2029”
Di tengah dinamika perguruan tinggi swasta (PTS) yang semakin kompleks, Universitas Darussalam (Unidar) Ambon sedang berada di persimpangan penting menuju masa depan. Tantangan akreditasi, minimnya anggaran, rendahnya animo mahasiswa baru, hingga pergeseran arah pendidikan tinggi nasional, membutuhkan pemimpin yang tidak biasa. Bukan sekadar rektor administratif, melainkan REKTOR IDEAL.
Dalam tulisan ini, saya mengusulkan kriteria REKTOR IDEAL sebagai akronim kritis dan inspiratif yang bisa menjadi pijakan dalam menilai calon rektor Unidar untuk periode 2025–2029. Bukan sekadar slogan, tapi nilai-nilai fundamental yang menyentuh akar permasalahan dan potensi Unidar.
R – Responsif terhadap perubahan zaman
Rektor harus tanggap terhadap perubahan ekosistem pendidikan, baik dalam hal digitalisasi, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), maupun kebutuhan pasar kerja. Rektor yang responsif tidak gagap teknologi dan tidak takut berubah, namun juga mampu membimbing sivitas akademika agar ikut bertransformasi secara berkelanjutan.
E – Etis dalam kepemimpinan
Integritas adalah fondasi utama. PTS seperti Unidar sering kali berhadapan dengan godaan konflik kepentingan, politisasi jabatan, dan ketidakjelasan dalam pengelolaan sumber daya. Rektor ideal harus menjadi teladan dalam etika akademik dan moral kepemimpinan.
K – Kolaboratif dan komunikatif
Unidar tidak bisa berjalan sendiri. Keterbukaan terhadap kerja sama dengan industri, pemerintah daerah, sesama perguruan tinggi, hingga masyarakat adalah sebuah keniscayaan. Rektor yang kolaboratif menciptakan jejaring, bukan sekat.
T – Transformatif dalam visi
Bukan sekadar menjaga rutinitas, tapi mampu merombak struktur yang stagnan. Rektor ideal menata ulang prioritas, menyusun roadmap jangka panjang, dan merumuskan strategi pengembangan institusi yang progresif, khususnya dalam penguatan riset, pengabdian, dan pemeringkatan institusi.
O – Objektif dalam pengambilan keputusan
Sebagai pemimpin, rektor dituntut tegas namun adil. Keputusan berbasis data dan kebutuhan institusi harus lebih dikedepankan ketimbang keputusan berdasarkan tekanan relasi, kelompok, atau kepentingan sesaat.
R – Religius dan membumikan nilai-nilai keislaman
Sebagai kampus berbasis nilai keislaman, Unidar butuh pemimpin yang tidak hanya paham nilai-nilai Islam, tapi mampu menjadikannya living values dalam budaya organisasi kampus—bukan sebatas simbol atau retorika.
I – Inklusif terhadap semua elemen kampus
Rektor ideal merangkul bukan meminggirkan. Di tengah keberagaman latar belakang dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, rektor harus hadir sebagai pemimpin semua golongan, bukan hanya segelintir orang terdekatnya.
D – Dedikatif terhadap pengembangan SDM
Tantangan PTS adalah kualitas SDM yang belum merata. Rektor ideal memperjuangkan peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan secara sistemik, baik dalam hal akademik, kepegawaian, maupun profesionalisme layanan.
E – Efisien dan transparan dalam pengelolaan keuangan
Minimnya dana PTS menuntut kreativitas dalam mencari sumber pembiayaan baru, namun juga akuntabilitas dalam setiap pengeluarannya. Rektor harus memperkuat sistem audit internal, keterbukaan laporan, dan perencanaan keuangan strategis.
A – Akar pada budaya lokal dan peka pada konteks global
Unidar adalah kampus di Maluku yang harus bangga dan berpijak pada kekuatan lokal. Namun di saat yang sama, ia juga harus melatih lulusannya bersaing di tingkat nasional dan global. Rektor ideal mampu menjembatani dua dunia ini.
L – Loyal terhadap amanah institusi, bukan loyal pada kekuasaan
Rektor adalah pelayan institusi, bukan pemiliknya. Loyalitas seorang pemimpin harus tertuju pada cita-cita pendidikan, kemajuan institusi, dan kesejahteraan bersama. Bukan pada kepentingan politik pribadi maupun kelompok.
Waktunya Memilih Bukan Sekadar Pemimpin, Tapi Pemikul Amanah
Rektor bukanlah jabatan biasa. Ia adalah nahkoda yang mengarahkan kapal besar bernama Unidar agar tidak tenggelam di samudera tantangan zaman. Pemilihan rektor 2025–2029 bukan hanya soal siapa yang paling senior, paling populer, atau paling fasih bicara. Tapi siapa yang paling REKTOR IDEAL.
Unidar tidak butuh pemimpin yang hanya pandai mengelola hari ini. Unidar butuh pemimpin yang mampu menciptakan masa depan.
■■■■■■■■■■■■
Komentar
Posting Komentar