Saat AI Jadi Asisten
🧠Saat AI Jadi Asisten Mahasiswa: Waktunya Dosen Beradaptasi
Oleh: Sitnah Aisyah M.
Tak bisa dipungkiri bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian dari keseharian berbagai kalangan—termasuk dunia pendidikan tinggi. Bagi dosen, AI bahkan telah menjelma menjadi kebutuhan primer dalam berbagai aspek kegiatan mengajar.
Namun, dalam praktiknya, belum semua dosen memanfaatkan teknologi ini secara optimal, terutama dalam penyusunan materi kuliah dan soal evaluasi seperti UTS maupun UAS. Padahal, realitasnya mahasiswa kini sangat terbantu oleh teknologi ini—bahkan bisa dibilang bergantung padanya.
Sebagai seorang ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan tambahan sebagai dosen di kampus, saya sudah menggunakan AI selama setahun terakhir untuk banyak kebutuhan akademik, seperti:
-
Membuat situs mata kuliah
-
Menyusun RPS dan RTM
-
Menyiapkan materi kuliah satu semester
-
Membuat soal UTS dan UAS
-
Memeriksa lembar jawaban mahasiswa dengan bantuan AI
Namun, dari pengalaman tersebut, saya menemukan satu fenomena yang menggelitik:
📌 Mahasiswa dapat menyelesaikan soal UAS dengan sangat cepat—bahkan untuk soal esai berbasis studi kasus yang berbeda untuk setiap mahasiswa!
Mengapa Ini Terjadi?
Karena AI memiliki kemampuan yang sangat canggih:
-
Membaca soal dalam format gambar (JPEG, PNG, PDF, dll)
Mahasiswa hanya perlu memfoto soal, lalu menyalinnya ke aplikasi AI untuk mendapatkan jawaban. -
Membaca tulisan tangan mahasiswa
AI seperti OCR (Optical Character Recognition) kini mampu mengenali jawaban tertulis. -
Menyelesaikan berbagai bentuk soal sesuai instruksi
AI dapat menjawab pertanyaan kritis, teknis, bahkan soal terbuka dengan cara yang logis dan tersusun. -
Jawaban AI memiliki similarity rendah
Setiap mahasiswa bisa mendapatkan jawaban yang tampak ‘unik’, sehingga lolos dari deteksi plagiarisme.
Artinya, sekalipun dosen sudah membuat soal yang bersifat open book, berbeda antar mahasiswa, dan berbasis studi kasus, mahasiswa tetap bisa memanfaatkan AI untuk menjawabnya dengan cepat dan tepat.
🎯 Masalah yang Muncul
-
Realitas: Mahasiswa kini sangat bergantung pada AI untuk menjawab soal, bahkan dalam ujian akhir.
-
Idealitas: Dosen ingin mengetahui pemahaman nyata mahasiswa terhadap materi.
-
Keterbatasan: Dosen tak selalu punya waktu untuk mengawasi ujian secara ketat atau memeriksa hasil ujian secara mendalam.
AI telah menjadi asisten belajar mahasiswa—dan itu bukan hal yang harus ditakuti. Tapi sebagai dosen, kita perlu beradaptasi dengan cara baru dalam menilai dan mengevaluasi pemahaman mahasiswa. Kita bisa mulai dari cara membuat soal.
📥 Jika Anda ingin mempelajari strategi menyusun soal anti-AI lebih lanjut, bisa pelajari di:
👉 E-Book Soal Anti AI
💡Beli E-Book (@Rp 50.000)
Salam Literasi,
SITNAH AISYAH M.
Komentar
Posting Komentar